Vira dan adiknya Dino tidak pernah menyangka kehidupan mereka akan berubah total setelah orang tua mereka bercerai. Mereka tinggal bersama ibu mereka, Yanti, seorang wanita yang dulunya sederhana dan penuh kasih sayang, namun kini telah berubah drastis. Yanti yang sebelumnya terlihat lelah dan hancur karena perceraian kini menjadi sosok yang lebih ceria, cantik, dan sukses. Kehidupan baru Yanti dipenuhi oleh perhatian dari banyak pria dan kesibukan yang tidak lagi menyisakan waktu untuk anak-anaknya, namun ia tetap tampak hangat di hadapan mereka. Awalnya, Vira dan Dino merasa senang melihat ibunya bahagia, tetapi seiring berjalannya waktu, keanehan mulai muncul di rumah mereka. Suasana yang dulunya hangat kini terasa dingin, bayangan-bayangan gelap tampak di lorong, dan suara-suara aneh sering terdengar saat malam menjelang.
Vira yang berusia remaja medusatoto , mulai menyadari bahwa perilaku ibunya berubah secara misterius. Yanti sering menatap mereka dengan senyum yang tak wajar, matanya seolah menyimpan rahasia kelam yang tidak bisa dijelaskan. Kadang-kadang, Yanti muncul di tempat-tempat yang tak mungkin dilalui tanpa suara langkah, membuat Vira dan Dino ketakutan. Suatu malam, Vira melihat bayangan Yanti di cermin, tapi wajahnya tampak berbeda, lebih menyeramkan, dan tiba-tiba menghilang saat Vira menatap lebih lama. Ketegangan itu terus meningkat, membuat Vira sulit tidur dan membuat Dino sering menangis di kamarnya sendiri karena ketakutan.
Vira mencoba memberitahu ayah mereka tentang perubahan ibu mereka, tetapi ayahnya hanya menenangkan mereka, mengatakan bahwa stres dan kesibukan Yanti mungkin memengaruhi perilakunya. Namun, Vira merasa ada sesuatu yang jauh lebih gelap dan berbahaya daripada sekadar stres. Ia mulai mengamati ibunya secara diam-diam, merekam gerak-geriknya, dan menemukan pola aneh dalam aktivitas Yanti. Setiap malam, Yanti mengunci kamar tertentu dan menyalakan lilin di sudut rumah. Aroma dupa dan suara-suara ritual aneh terkadang terdengar samar. Vira dan Dino merasa tidak aman, tetapi mereka takut untuk mengkonfrontasi ibu mereka secara langsung.
Satu malam, kejadian paling mengerikan terjadi. Vira melihat Yanti melakukan ritual di ruang tengah, mengelilingi lingkaran darah dan menggunakan benda-benda aneh. Suara mantra terdengar, dan bayangan yang muncul di dinding seperti sosok yang bukan manusia. Vira berteriak memanggil Dino, tetapi saat mereka berlari ke ruang itu, semua benda yang ada di lingkaran itu lenyap begitu saja. Tidak ada jejak darah atau lilin, hanya sensasi ketakutan yang membekas. Kedua anak itu mulai menyadari bahwa ibu mereka mungkin telah berubah menjadi sesuatu yang bukan manusia, sesuatu yang memiliki niat jahat.
Rasa takut memuncak ketika mereka mencoba mencari bantuan dari tetangga dan teman-teman keluarga, tetapi tidak ada yang melihat keanehan itu. Mereka mulai merasa terisolasi, yakin bahwa hanya mereka yang bisa menyelamatkan diri dari sosok mengerikan ini. Vira mencoba mencari informasi melalui buku-buku lama dan internet, menemukan kasus-kasus serupa tentang orang yang kehilangan identitas manusia karena kutukan atau kekuatan gelap. Semua petunjuk mengarah pada satu kesimpulan yang menakutkan: Yanti bukan lagi ibu mereka dalam arti manusia normal, melainkan sosok yang telah terseret ke dalam dunia supranatural yang jahat.
Dengan keberanian yang tersisa, Vira memutuskan menghadapi Yanti secara langsung. Malam itu, mereka mengunci semua pintu rumah dan menyalakan lampu kecil di setiap sudut. Saat Yanti muncul dengan senyum yang tidak wajar, Vira dan Dino mencoba menenangkan diri. Mereka menyadari bahwa konfrontasi langsung mungkin satu-satunya cara untuk mengusir sosok itu atau setidaknya menyelamatkan diri. Adegan horor mencapai puncaknya ketika Yanti tiba-tiba menghilang, meninggalkan aura dingin dan bayangan menakutkan yang menempel di dinding rumah. Vira dan Dino merasa jantung mereka hampir berhenti, tetapi mereka tahu bahwa ini bukan akhir dari perjuangan mereka.
Keesokan harinya, Vira dan Dino menemukan buku tua di loteng yang berisi cara untuk menyingkirkan roh jahat atau entitas yang mengambil alih tubuh manusia. Buku itu memberikan petunjuk ritual yang harus dilakukan dengan hati-hati, karena kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal. Mereka mempersiapkan semua perlengkapan dan mengikuti instruksi buku dengan cermat. Saat malam kembali datang, mereka menghadapi Yanti dalam ritual yang menegangkan. Cahaya lilin berkelip, bayangan bergerak, dan suara-suara aneh memenuhi rumah. Vira dan Dino bekerja sama, membaca mantra dan mengikuti prosedur ritual untuk memulihkan ibu mereka menjadi manusia normal.
Ketegangan mencapai puncaknya ketika Yanti berteriak dengan suara yang bukan suara manusia. Bayangan hitam mengepung mereka, dan jantung Vira dan Dino berdegup kencang. Dengan keberanian dan cinta, mereka berhasil menyelesaikan ritual terakhir. Tiba-tiba, semuanya hening, udara terasa lebih ringan, dan Yanti jatuh pingsan. Saat ia sadar, wajahnya kembali seperti semula, dan aura jahat yang menakutkan itu hilang. Vira dan Dino menatap ibunya dengan lega, menyadari bahwa mereka berhasil membawa ibu mereka kembali dari dunia gelap.
Sejak malam itu, rumah kembali normal. Yanti menjadi ibu yang hangat dan penuh kasih, tetapi Vira dan Dino tidak pernah melupakan malam-malam mengerikan itu. Mereka belajar bahwa cinta keluarga bisa menjadi senjata melawan kegelapan, tetapi juga bahwa dunia ini penuh misteri yang tak selalu bisa dijelaskan dengan logika. Hubungan mereka menjadi lebih kuat, penuh kepercayaan, dan mereka selalu waspada terhadap tanda-tanda aneh yang mungkin muncul lagi. Film ini berakhir dengan ketegangan yang masih tersisa, memberi pesan bahwa horor bukan hanya tentang penampakan, tetapi juga tentang kehilangan identitas dan ancaman yang tersembunyi di tempat paling dekat: rumah dan orang-orang yang kita cintai.
Tinggalkan Balasan