
Ustaz Qodrat (Vino G. Bastian) kembali menghadapi kekuatan jahat setelah kegagalannya menyelamatkan putranya di film sebelumnya. Kali ini, ujian lebih besar datang ketika istrinya, Azizah (Acha Septriasa), mengalami gangguan jiwa misterius usai bekerja di sebuah pabrik tekstil tua bernama Pabrik Benang Emas. Tempat itu menyimpan energi kelam yang berasal dari praktik pesugihan, memperdagangkan jiwa demi kekayaan.
Qodrat yang semula ingin hidup tenang harus kembali ke dunia ruqyah demi menyelamatkan Azizah. Ia menemukan bahwa pabrik tersebut dijalankan oleh pemilik yang melakukan pemujaan terhadap makhluk supranatural bernama Zhaduq. Para pekerja mengalami gangguan jiwa, kerasukan, bahkan kematian misterius. Bersama Sukardi (Donny Alamsyah) dan Purwanti (Della Dartyan), Qodrat mulai mengungkap jaringan kejahatan spiritual ini.
Situasi memanas saat ritual pesugihan besar-besaran dilakukan. Para buruh pabrik kerasukan massal, terjadi pembantaian, dan ruqyah dilakukan dalam skala besar. Qodrat menghadapi pertarungan iman, antara kekuatan tauhid dan kekuatan kufur. Dalam salah satu adegan paling dramatis, Azizah hampir kehilangan jiwanya, dan hanya ruqyah Qodrat yang bisa menariknya kembali ke jalan yang benar.
Film ini tak hanya menyajikan horor, tetapi juga kritik sosial terhadap praktik spiritual sesat yang dibungkus dalam sistem ekonomi. Set pabrik tua, adegan kerasukan massal, dan atmosfer gelap digarap secara serius. Bahkan, selama proses syuting, beberapa kru benar-benar mengalami kerasukan dan harus ditangani ustaz dan peruqyah sungguhan.
Pada akhirnya, Qodrat berhasil mengalahkan Zhaduq dan menghentikan pesugihan tersebut, tetapi musuh lama, As’-Su’ A’la, belum benar-benar lenyap. Film ditutup dengan nuansa mengerikan yang mengisyaratkan kelanjutan konflik spiritual. Qodrat tetap menjadi satu-satunya peruqyah yang bisa berdiri di antara dunia manusia dan dunia makhluk gaib.
baca film lain nya hanya di medusatoto
nonton filem nya di gempatoto gratis
Tinggalkan Balasan