Home / Uncategorized / TENUNG FILM HOROR INDONESIA- 2025

TENUNG FILM HOROR INDONESIA- 2025

Film Tenung mengikuti kisah seorang perempuan bernama Ira yang kembali ke rumah lamanya di sebuah desa terpencil setelah menerima kabar bahwa ibunya, Marni, tiba-tiba jatuh sakit dengan kondisi aneh. Sesampainya di rumah, Ira menemukan ibunya dalam keadaan memprihatinkan: tubuhnya kurus, kulit menghitam di beberapa bagian, matanya cekung, dan seperti tidak mengenali siapa pun. Warga desa berbisik bahwa Marni terkena santet, tapi Ira yang tinggal lama di kota tidak percaya hal mistis semacam itu. Ia berpikir bahwa ibunya hanya sakit keras dan butuh perawatan medis, tapi semakin lama ia tinggal, semakin banyak tanda yang membuatnya tak bisa menolak kenyataan bahwa ada sesuatu yang tidak wajar mengurung rumah mereka.

Pada malam pertama, Ira mendengar suara langkah kaki menyeret dari lorong ketika ia menjaga ibunya Medusatoto. Ia membuka pintu kamar, tapi lorong kosong dan sunyi. Saat ia kembali ke kamar, ibunya tiba-tiba menatapnya dengan tatapan kosong dan mulut bergerak tanpa suara, seolah mencoba mengucapkan sesuatu. Ira memanggil namanya, tapi Marni tiba-tiba menjerit keras dan tubuhnya kejang seperti ditarik ke arah pintu. Ira ketakutan dan memeluk ibunya sambil memanggil tetangga untuk bantu. Seorang dukun desa bernama Mbah Rindu datang dan mengatakan bahwa ini bukan penyakit biasa. Ia memperingatkan Ira bahwa santet yang ditujukan pada ibunya berasal dari dendam lama, dan jika tidak segera dihentikan, nyawa Marni bisa melayang.

Ira merasa bingung sekaligus marah karena ia tidak tahu siapa yang membenci keluarganya sampai tega melakukan hal seperti itu. Ia memutuskan mencari tahu sendiri penyebabnya. Dalam pencariannya, ia menemukan bahwa beberapa hari sebelum kondisinya memburuk, Marni bertengkar dengan seorang wanita bernama Suminah, tetangga lama yang pernah berselisih dengan keluarganya karena masalah tanah warisan. Tak hanya itu, Ira juga menemukan benda-benda aneh di sekitar rumah: boneka jerami yang diikat dengan tali merah di bawah kolong kasur ibunya, tanah kuburan yang tercecer di teras belakang, dan sebuah gulungan kain hitam dengan tulisan simbol-simbol yang tidak ia mengerti.

Sementara Ira berusaha mengurai misteri tersebut, kondisi Marni makin parah. Setiap malam ia mengalami hal-hal ganjil: tubuh ibunya seperti ditarik sesuatu dari bawah kasur, suara geraman muncul dari sudut kamar, dan bayangan hitam sering terlihat berdiri di belakang jendela. Bahkan hewan-hewan di sekitar rumah mulai mati tanpa sebab jelas. Trauma masa lalu Ira ikut muncul kembali, terutama kenangan ketika ayahnya meninggal dalam keadaan misterius ketika ia masih kecil. Saat itu, warga desa juga berbisik bahwa keluarganya terkena tenung, namun Ira kecil tidak pernah mengerti maknanya.

Suatu malam, ketika Ira tertidur di kursi dekat kamar ibunya, ia terbangun oleh suara benda jatuh keras. Ia melihat ibunya tidak ada di tempat tidur. Panik, ia mencari ke seluruh ruangan dan menemukan Marni merangkak ke luar rumah dengan posisi tubuh seperti ditarik oleh sesuatu yang tak terlihat. Ketika Ira mendekat untuk menolong, ibunya berbalik dengan wajah yang bukan wajah manusia lagi: mata memerah, kulitnya retak, suaranya berubah menjadi dalam dan mengerikan. Marni berkata dengan suara itu bahwa ia “dipanggil” dan tidak bisa melawan. Ira histeris dan memeluk ibunya sambil menangis, tapi sekilas ia melihat bayangan hitam besar berdiri di belakang tubuh ibunya. Bayangan itu seperti menatap langsung ke arah Ira.

Kejadian itu membuat Ira sadar bahwa ia harus menghentikan santet ini sebelum ibunya benar-benar mati. Ia mendatangi Mbah Rindu yang kemudian mengajaknya melakukan ritual pembalik tenung. Namun, ritual ini berbahaya karena roh santet yang menyerang Marni sudah terlanjur kuat. Dalam ritual tersebut, Ira diperlihatkan gambaran masa lalu: Marni ternyata pernah melakukan sesuatu yang memicu dendam seseorang, namun bukan Suminah seperti yang diperkirakan Ira. Dendam itu berasal dari seorang perempuan bernama Ratri, teman lama Marni yang pernah merasa dikhianati oleh keluarga mereka. Ratri mencoba balas dendam bertahun-tahun sebelumnya tapi gagal, dan kini ia mencoba lagi dengan bantuan ilmu hitam tingkat tinggi.

Ritual tersebut menguras tenaga Ira. Ia dipaksa menghadapi roh yang menghuni ibunya. Dalam momen paling menegangkan, roh santet itu berusaha masuk ke tubuh Ira dan mengambil alih dirinya, namun Ira terus memanggil nama ibunya sambil menolak keras. Akhirnya, Mbah Rindu berhasil memotong ikatan yang menghubungkan roh itu dengan Marni. Roh itu menjerit dan menghilang seperti asap hitam tertiup angin. Tubuh Marni jatuh pingsan dan tidak bergerak untuk beberapa menit, membuat Ira ketakutan bahwa ia telah kehilangan ibunya. Namun akhirnya Marni mulai bernapas kembali.

Ira menangis lega dan memeluk ibunya. Meski santet berhasil dilepaskan, trauma nyata tetap tersisa. Rumah itu tidak sama lagi, dan begitu juga hidup mereka. Santet mungkin sudah hilang, tapi bekasnya akan selalu mengingatkan Ira tentang betapa gelapnya rasa dendam, serta betapa rapuhnya batas antara dunia manusia dan sesuatu yang lebih kelam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *